Pada suatu hari, aku kebetulan bertemu dengan seorang teman
yang dulunya adalah dosen dan kemudian memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga.
Dia sedang jalan-jalan dengan anak satu2nya yang umurnya kala itu 4 thn. Dengan
antusias aku mengajak ngobrol si anak:
Me: Halo, nama kamu siapa??saya Lina…
Anak: …. *terdiam dengan mata yang bingung
Ibunya: Darren, aunty’s asking your name.
Anak: Darren.
Me: Darren sekarang umur berapa?? Sudah sekolah ya?
Anak: … *terdiam dengan ekspresi yang sama
Ibunya: Darren, tell aunty how old are you now.
Anak: four years old.
Lalu dengan susah payah aku melanjutkan percakapan dan
akhirnya karena waktu terbatas, kami pun berpisah.
Dua bulan berikutnya, aku bertemu dengan kerabat dan kebetulan
dia pun membawa anaknya dengan umur yang kurang lebih sama dengan si Darren.
Seperti sebelumnya, aku pun mencoba membuka pembicaraan dengan si anak (cewek)
dan kali ini, si anak tidak hanya diam tapi pergi begitu saja ketika diajak
ngobrol. Dalam obrolan dengan ibu si anak, si ibu dengan bangganya menceritakan
kalau si anak disekolahkan di sekolah internasional yang berbahasa Inggris,
sehingga kurang bisa berbahasa Indonesia dengan baik, dan kurang minat diajak
bicara bahasa Indonesia karena lebih fasih berbahasa Inggris.
Beberapa minggu sesudah kejadian di atas, aku ngobrol dengan
beberapa teman, dan mereka bilang bahwa anak-anak sekarang karena sekolah di
sekolah Internasional, tidak mau merespon orang bicara dalam bahasa Indonesia
karena memang didikannya seperti itu supaya fasih berbahasa Inggris sejak
kecil. Terus terang aku kaget, apakah harus seperti itu?
Kemampuan berbahasa asing memang bagus kalau dididik sejak
kecil, namun haruskah mengesampingkan etika dan norma kesopanan?
Kita ada di Indonesia, sudah sepatutnya bahasa Indonesia
adalah bahasa percakapan yang umum dan wajib dipakai, bukan di Amerika,
Inggris, Australia atau Negara manapun yang berbahasa Inggris.
Mengapa bangga dengan anak yang bisa berbahasa Inggris namun
tidak sopan dan punya etika yang benar?
Apakah bangga dengan mindset bahasa ‘ibu’ ku terjajah oleh
bahasa Inggris? Tidak heran bila generasi kita, Negara kita adalah generasi
muda dan Negara yang terjajah di negeri sendiri..bahasa Indonesia terjajah oleh
bahasa asing, kultur terjajah juga oleh kultur asing, dll sebagainya.
Lupakah dengan pepatah "dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung"?
Ingat Moms, kita lah yang berperan untuk membina generasi
muda berkualitas..jangan sampai kita dikecohkan oleh kebanggaan semu berkedok ‘internasional’
dan melupakan fondasi karakter dan juga keimanan anak-anak kita.